ITS Loloskan 10 Tim

Setelah sempat tertunda, akhirnya Panitia Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) mengumumkan tim-tim yang lolos ke putaran final. Dari Surabaya sendiri ada 14 tim yang lolos. Rinciannya, 10 tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan sisanya dari universitas lain. Yaitu, Universitas Bhayangkara, Universitas Surabaya, dan Universitas Katolik Widya Mandala.

http://jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=220438 - Berdasar website resmi Ditjen Dikti, baik untuk kategori KRI maupun KRCI, diambil 40 tim yang berhak tampil di final. Mereka akan bertarung untuk menjadi yang terbaik dalam kontes robot 3-4 Juni mendatang di Jakarta. Di antara perguruan tinggi di Surabaya, ITS memang tampak paling superior di bidang ini. Mereka menempatkan finalisnya di seluruh kategori. Lima tim lolos KRI dan lima tim KCRI. Untuk KCRI rinciannya, satu tim kategori beroda, dua tim kategori berkaki, dan satu tim kategori expert. Tim dari universitas lainnya yang lolos KRI, yaitu Universitas Bhayangkara dan Universitas Surabaya. Sedangkan Universitas Katolik Widya Mandala berhasil meloloskan dua tim. Yaitu satu tim KRI dan satu tim KCRI kategori berkaki. Selain Surabaya, beberapa perguruan tinggi di Jatim juga meloloskan timnya ke babak final. Yakni, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, dan Universitas Trunojoyo Madura. Pemenang KRI berhak mewakili Indonesia pada ABU Robocon di Malaysia, 10 September 2006. Tema KRI tahun ini adalah Membangun Menara Cita-cita Bangsa Setinggi-tingginya. Tema itu diselaraskan dengan tema yang telah ditentukan Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) Robocon 2006-Malaysia, yakni Building the World�s Tallest Twin Tower. Sementara pemenang KRCI mewakili Indonesia di ajang kontes robot internasional di AS dengan tema Trinity College Fire-Fighting Robot Contest 2006. KRI lebih bersifat permainan yang mempertandingkan dua robot untuk beradu kecerdikan dan kekuatan. Aturannya mengadopsi Kontes Robot Internasional di Malaysia, sedangkan KRCI lebih menekankan pada tingkat kecerdasan robot yang diadopsi dari lomba robot di AS. (rth)