Rabu, 29 September 2010

Kaki Balita Tergilas Eskalator Hi-Tech Mall


Kaki Balita Tergilas Eskalator Hi-Tech Mall
Jari Kelingking Remuk, Terancam Diamputasi

SURABAYA - Tangis kesakitan dan jeritan panik kemarin (27/9) terdengar keras dari lantai 1 gedung Hi-Tech Mall. Tangisan itu berasal dari Aurel Putri Rivelia. Sepatu di kaki kiri bocah perempuan berusia 4 tahun tersebut hancur dan berlumuran darah. Itu terjadi karena kaki kirinya terjepit dan tergilas eskalator di lantai 1 Hi-Tech Mall.

Menurut informasi yang dikumpulkan dari sejumlah saksi mata, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 15.00. Waktu itu, Aurel terlihat bersama ibunya, Yulia Ari Kinasih, 29. Dia naik ke lantai 1 dari lantai dasar. ''Saya tidak melihat suaminya. Mereka hanya berjalan berdua, '' ujar salah seorang saksi mata yang enggan namanya ditulis. Ayah Aurel, Muhammad Rifai, 29, memang lebih dahulu berada di lantai 1. Dia mencari berbagai barang untuk usaha percetakan yang digelutinya.

Saat itu, Aurel bersama ibunya tampak tenang dan tidak banyak tingkah. Hanya, kakinya agak merapat ke dinding eskalator sebelah kiri. Entah bagaimana awalnya, saat eskalator hampir tiba di lantai 1, Aurel tiba-tiba menjerit kesakitan. Kaki kirinya masuk ke sela-sela eskalator. Yulia terkejut dan mencoba menarik buah hatinya itu. Namun, kaki kiri Aurel tetap terperosok ke dalam eskalator yang terus berjalan. Sambil berteriak-teriak minta tolong, Yulia berusaha sekuat tenaga menarik kaki Aurel. Selang beberapa detik kemudian, kaki kiri Aurel baru bisa lepas. Bersamaan dengan itu, darah mengucur deras dari sela-sela sepatu Aurel yang sudah hancur.

Beberapa orang di sekitar lokasi langsung menolong bocah tersebut. Dia dibawa ke RS Adi Husada Undaan Wetan dengan taksi. Rifai menyusul dari belakang dengan menggunakan sepeda motor. Hingga tadi malam, bocah kecil itu masih dirawat intensif.

Kepada wartawan, Rifai tidak banyak berkomentar. Dia hanya berharap ada iktikad baik dari Hi-Tech Mall untuk bertanggung jawab terhadap musibah yang menimpa anaknya. "Apalagi, gara-gara peristiwa ini, jari kelingking kaki kiri anak saya akan diamputasi," ujarnya.

Menurut salah seorang perawat di RS Adi Husada, Aurel mengalami luka parah pada tiga jari kaki kiri. Namun, yang paling parah adalah jari kelingking. "Jari kelingkingnya remuk," ujar dia. Tim dokter memperkirakan, kemungkinan terburuk ialah mengamputasi jari kelingking sebelah kiri itu. "Tapi, tetap diupayakan yang terbaik," ujar petugas yang enggan disebut namanya tersebut.

Terpisah, Humas RS Adi Husada Undaan Wetan Johan Susanto mengatakan, pihak rumah sakit memang selalu mengatakan kepada keluarga korban mengenai kemungkinan terburuk. "Ya, memang bisa jadi diamputasi. Tapi, itu belum pasti," terang Johan.

Dia menerangkan, korban bersama kedua orang tuanya tiba di RS Adi Husada sekitar pukul 15.30. Aurel lalu dirawat beberapa jam di unit gawat darurat. Tim dokter kemudian berinisiatif memasukkannya ke ruang operasi karena lukanya cukup parah dan darahnya terus mengucur. Aurel masuk ke ruang operasi lantai 4 rumah sakit tersebut sekitar pukul 18.00.

Saat dihubungi Jawa Pos pukul 19.15 kemarin, Johan mengatakan bahwa Aurel masih ditunggui orang tuanya di kamar operasi. "Berapa lama di ruang operasi, tergantung tingkat keparahan luka tersebut. Biasanya, setelah operasi, penderita didiamkan dulu di ruang itu setengah sampai satu jam," kata Johan. Ketika operasi itulah, tim dokter memutuskan apakah pasien perlu diamputasi atau tidak.

Pada bagian lain, General Manager Hi-Tech Mall Rudy Sukamto berjanji menanggung semua biaya perawatan dan pengobatan korban. Dia menyatakan, korban adalah pengunjung yang memang harus ditanggung kenyamanannya. "Saya sudah menyuruh staf saya menangani masalah ini," ungkap Rudy.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Surabaya Baktiono menyatakan akan memanggil manajemen Hi-Tech Mall. Dia akan mempertanyakan kronologi kasus tersebut. "Paling tidak ini terkait dengan pelayanan dan pengamanan yang mereka berikan," ucapnya.

Ditanya kapan pemanggilan akan dilakukan, Baktiono memperkirakan setelah pelantikan wali kota berlangsung. "Bisa jadi Rabu (29/9) atau Kamis (30/9). Kami sedang menjadwalkan," tegas dia.

sumber : Jawa Pos

Tidak ada komentar:

Label

Unlimited (1)